Rabu, 31 Oktober 2012

Cerpen Penyesalan

    Kim adalah Laki-laki pendiam,polos,baik dan perhatian terhadapku tapi aku selalu mengangapnya sebagai sahabat . Persahabatan ini sudah berlangsung cukup lama.
   
   Ketika kami kamping dalam suatu kegiatan pramuka. Aku merasakan ada rasa diantara kami . Aku menyadari bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya. Saat hari terakhir kamping . Aku mengambil langkah dan mengungkapkan perasaanku pada Kim. Tidak lama kami menjadi sepasang kekasih.
   
    Tetapi sikap Kim terasa janggal. Aku selalu memikirkannya, hanya dia yang ada dipikiranku. Bagiku dia adalah satu-satunya. Mungkin bagi dia aku hanyalah wanita biasa dalam pandangannya.
 
    Sejak aku mengenalnya dia tidak pernah mengucapkan bahwa dia menyayangiku bahkan mencintaiku aku selalu berusaha bersabar. Bahkan perayaan anniversary pun tidak pernah ada mungkin dia sudah lupa hari jadi aku dan dia. Sejak pertama hari jadi pun dia tidak pernah mengucapkan “aku mencintaimu” mungkin hubungan ini hanya aku yang menganggapnya. Ini berlanjut hingga 200 hari. Dan setiap kami berpisah seusai pulang sekolah dia memberikanku sebuah boneka kecil. Disaat hari ulangtahunku yang k-15, aku bangun pagi hari aku memikirkan perayaan ulangtahunku dengannya dan menunggu telepon darinya. Detik demi detik aku menunggu telepon darinya. Namun langit telah menjadi gelap dia masih saja belum menelepon.
 
     Ketika jam 1 pagi dia menelepon dan membangunkanku dia mengatakan kepadaku untuk cepat keluar. Aku tetap merasakan bahagia dan cepat keluar untuk bertemu dengan nya. Namun sekali lagi Kim memberikanku boneka kecil. “Kemarin aku belum memberimu boneka,jadi ini.bye?” ucapnya. ”Tunggu! Kim.. apa kamu tidak ingat hari ini hari apa?”tanyaku. “Hari ini?”jawabnya. Aku kecewa Kim sudah lupa dengan hari ulang tahunku. “Yasudah lupakan saja.” jawabku lagi. Dia berpaling&berjalan seakan-akan tak ingat apa-apa. “Tunggu! Aku minta kamu mengucapkan kalau kamu mencintaiku!”ujarku. “ aku tak semudah itu mengucapkannya tapi bila kamu kecewa denganku carilah oranglain.”jawabnya.
   
   Dua bulan telah berlalu yang paling menyakitkan adalah dia berjalan dengan wanita lain dan memberikan senyuman . Senyuman indah itu belum pernah Kim tunjukkan kepadaku. Aku berlari dan kembali ke rumah mengeluarkan air mata dan kekecewaan. Kurang dari 5 menit dari itu Handphone ku Berdering ternyata Kim menelepon dia menyuruhku untuk bertemu dengannya di halte bus. Aku mencoba menenangkan hati untuk bertemu dengannya.
   
    Sekali lagi dia memegang boneka lebih besar beda dengan yang sebelumnya. “Ini untukmu”ucapnya. “Aku tak butuh lagi.” jawabku. “Kenapa?”tanyanya. Aku mengambil dan melemparkan boneka itu ke tengah jalan “Aku tidak membutuhkan boneka itu aku tidak membutuhkannya lagi Kim, aku benci sama kamu” Teriakku . Matanya bergemetar “Maafkan aku…” ucapnya dengan suara yang kecil. Kemudian dia berjalan menuju tengah jalan untuk mengambil boneka yang kulempar. Dengan suara klakson dan sebuah truk melaju kencang ke arahnya. “Kim awassss! Pergi dari situ.”teriakku. Tapi Kim mengabaikan dan membungkuk untuk mengambil boneka besar itu. “TITTTTTTTT,brakkkkk!” Itulah bagaimana dia pergi meninggalkan ku dan menutup kedua matanya untuk selamanya.
   
    Air mata ini tak henti mengalir dari pipiku,aku mengambil dan memeluk dengan erat-erat salah satu dari boneka yang diberikan oleh Kim dan “I love you I love you” aku terkejut dan melemparkan bonekannya. Dan aku coba mengambil boneka lainnya dan sama mengeluarkan suara “I love you” Dan aku menekan semua boneka dan itu berakir dengan 360 boneka semuanya sama .
 YaAllah mengapa aku baru menyadarinya dalam hatinya ada aku. Aku mengambil boneka terakhir peninggalannya yang besar itu dan menekannya teryata suara yang tak Akan pernah kulupakan .
“Kamu tau hari ini hari apa? Kita saling jatuh cinta yang ke 361 hari kamu tau aku tidak bisa mengatakan aku mencintaimu.. atau I love you seperti cowok lain . Karena aku malu mengatakannya . Jika kamu memaafkan dan mengambil boneka ini aku berjanji akan mengucapkan langsung padamu aku mencintaimu selalu. Selalu dan selamanya sayang.”
    Aku merasakan kekecewan yang amat dalam mengapa aku baru menyadarinya air deras mengalir di pipiku jeritan kekecewan tak henti ku ucapkan . dia tidak berada disisiku lagi. Tapi aku tahu bahwa dia mencintaiku hingga detik akhirnya. –tamat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar